>> Selamat membaca <<
Tampak Tya sedang duduk sendirian di dalam kelas. Rio
yang melihatnya, mendekati Tya.
Rio: Hai! Kamu Tya ya? ( Duduk disamping Tya ).
Rio: Hai! Kamu Tya ya? ( Duduk disamping Tya ).
Tya: Iya, Kamu bukanya Rio? Ketua tim basket yang dibangga - banggakan para hawa dan diidam - idamkan? ( memalingkan wajahnya kemudian menjulurkan lidahnya ).
Rio: ( Tertawa ) Hahaha.. sebenarnya enggak juga, buktinya Bu Ira wati, guru fisika kita justru sering banget marah - marah sama aku.
Tya: Oh.. kamu kesini mau apa? bukannya 5 menit lagi, latihan basketmu mulai lagi?.
Rio: Aku cuman mau tanya, kamu disini, di kelas ini, sendirian, memangnya sedang apa? jangan - jangan, kamu diem - deim lagi ngeliatin aku ya?.
Tya: Enak saja! Aku tidak sedang apa - apa, jikapun
ada, apa aku harus bilang kepadamu? ( mengambil tasnya dan beranjak keluar).
Rio: (menahan tangannya) Apa kamu selalu seperti itu,
jika ditanya seseorang?.
Tya: Yahh.. Kurang lebih begitu, terlebih terhadapmu, apa ada pertanyaan lagi?.
Rio: ( menggeleng )
.
Tya: Kalau begitu, aku mau pulang. Karena kurasa ,
tadi ada sesosok makhluk halus yang duduk disebelahku,Hii.. ( meninggalkan Rio
sendirian ).
Rio: Dasar anak aneh! Tapi dia berbeda dengan yang
lain, Aku suka ekspresi wajahnya.
Esoknya,
saat istirahat, Erika dan Siska. sahabat Tya. sedang berbincang – bincang. Mereka memang
sering seperti itu.
Erika: Menurutmu, Rio itu ganteng gak?
Siska: Biasa aja sih. Emangnya kenapa? Kamu suka ya
sama dia?
Erika: Hmm.. iya. Dia adalah First Loveku
Siska: Apa kamu yakin Rik? Riokan banyak yang suka?
Erika: Iya, aku yakin kok. Eh.. tapi menurut kabar
burungnya itu, Rio sampai punya Fans di
Facebook loh ?
Siska: ( Tertawa ) Hahaha, gak mungkinlah... emang dia
artis? Pake’ ada Fans di Facebook segala??
Erika: Yahh.. aku juga belum tau pasti sih, itu juga
kabar burungnyakan..
Siska: Eh.. eh.. itu Riokan? (menunjuk kearah Rio yang
sedang membeli cilung (?) dan dikerubungi banyak wanita )
Erika: Iya, tapi, tangan wanita siapa yang dia pegang? Dan
kenapa wanita itu justru meronta? ( menyipitkan mata )
Siska: Iya, jarang – jarang ada cewek kayak gitu.
Disapa sama Rio aja, uda pada gak bisa tidur semalaman, apalagi di pegang..
tapi dia berbeda!
Erika: Agrh.. Curang! ( kesal ) harusnya itu Aku!
Siska: Udah, gak usah marah, enggak ada gunanya juga..
habis – ngabisin tenaga.
Erika: Tapi itu gak adil ( sambil melipat kedua
tangannya )
Siska: Udah ah, kalau kamu bisa jadi pacarnya, kamu
akan dapet yang lebihkan dari dia?? tapi.. dengan 1 syarat..
Erika: Iya juga ya, (Tersenyum sinis) Huh! Liat aja
nanti.. Gak ada yang bisa ngalahin aku.., tapi syaratnya
apa? ( mendekatkan telinganya ke arah Siska ).
Siska: Putusin dulu pacarmu.. Radit!
Erika: Hehehe.. ( Terawa seraya memikirkan pilihan yang tepat )
apa? ( mendekatkan telinganya ke arah Siska ).
Siska: Putusin dulu pacarmu.. Radit!
Erika: Hehehe.. ( Terawa seraya memikirkan pilihan yang tepat )