Jumat, 12 Juli 2013

Tangisan Darah (PART 5)



Tya: ( Dengan mata yang sedikit tertutup ) Hentikan! Hentikan Rio!
Siska, Rio: ( menoleh ) Tya!
Tya: ( mencoba untuk duduk )
Siska: ( membantu Tya ) pelan – pelan .. . (mengambil ponsel ) Halo.. Erika kamu dimana? Bisa ke UKS bentar gak? Iya, Tya uda sadar..
3 menit kemudian. Erika datang. Ia terkejut melihat Rio ada disana sejak tadi.
Erika: Siska?
Siska: nah akhirnya kamu datang juga..

Erika: Dimana Tya?
Tya: Aku disini Rik..
Erika: ( menghampiri Tya ) Tya..  ( memeluk Tya ) Kamu kenapa? Aku khawatir banget sama kamu
Tya: ( tersenyum ) aku gak apa – apa kok Rik.. Maaf ya buat kamu khawatir..
Erika: Iya, gak apa – apa kok. Oh ya, ini aku bawakan air mineral.
Tya: ( Meneguk air mineral ) terima kasih
Erika: Iya, (Melirik kearah Rio )
Rio: Apa?
Erika: ( menggeleng ) Tidak ada apa – apa.
Rio: Aku mau ngomong sama kamu ( menarik tangan Erika )
Erika: Apaan sih?
Rio: Ikut aku!

<>NB: Yo! kali ini agak dikit. Miris banget. >,<

Kamis, 11 Juli 2013

Berawal Dari Sebatang Coklat



    “Apa ini??”begitu kata Katrina,ketika mendapati sebatang coklat dengan hiasan pita warna pink di dalam lokernya. Ia mengambil coklat itu dan mencoba bertanya kepada kedua sahabatnya Wati dan Lily.
”Egh..Ti,Ly, kalian tau gak coklat ini dari siapa?”
“Enggak tuh,emang kenapa?”Jawab Wati dan Lily. 
“Gini..tadi kan aku mau ngambil baju olahraga,tapi waktu aku buka loker, ada sebatang coklat di atas baju olahragaku,karena aku gak tau itu dari siapa..jadi aku pergi kesini untuk menanyakan ini juga”Kata Katrina panjang lebar. 
“Egh..tapi tadi pagi,sebelum bel masuk bunyi,aku lihat Benny mondar-mandir di depan loker para siswi”Ucap Lily
“Mungkin dia yang naruh coklat itu di lokermu”Sambung Wati
“Bisa juga, tapi buat apa coba?”Tanya Katrina
“mungkin dia mau ngucapin selamat hari valentine kali..atau kalau enggak dia..jangan-jangan..”Ujar Lily
“jangan-jangan apa?”Tanya Katrina penasaran
“Eghm..Eghm..”Ejek Wati
“Huft kalian ini,mendingan kita tanyain aja ke Benny”Cetus Katrina.
      Di lapangan basket,mereka menghampiri Benny. ”Egh..Kalian ngapain kesini?”tanya Benny
“bener kamu yang ngasih coklat ini?”tanya Katrina to the point.
Benny hanya terdiam, “kok gak jawab?”
“Egh enggak kok..Emm..iya aku yang kasih coklat itu”
“Buat apa?”
“yang jelas ya buat di makan..”
“serius tau!”
“Anu..Em..aku mau daftarin diri aku buat jadi sahabat kamu..”
“Sahabat apa sahabat?”Ejek Wati dan Lily
“ya kalau lebih juga gak apa-apa”Kata Benny dengan Cengengesan
“maunya..huhh..Oh iya, harusnya kamu gak usah ngasih kayak ginian lagi.. Soalnya aku gak pernah buka pendafaran untuk menjadi sahabatku. Kalau mau jadi Sahabat tinggal ngomong aja. Dijamin deh langsung keterima!”Cetus Katrina. 
"Iya kok, By the way coklat buat kita mana nih?" Tanya Lily dan Wati bersamaan. Wati sedikit tersentak, kemudian menatap Lily. Begitu pula dengan Lily. Setelah beberapa detik saling berpandangan tidak jelas, mereka berdua menoleh kearah Katrina dan Benny. Membuat Katrina dan Benny menjadi salah tingkah, namun di detik berikutnya mereka ber-4 tertawa bersama.

'Persahabatan ini berawal dari sebatang coklat yang jika di rasakan,manisnya sama dengan manis cinta (dibaca: rasa sayang) kita terhadap sahabat kita'.

<>NB: Sebenarnya ini adalah tugas mading dan kebetulan filenya masih ada, jadi saya publish dan sedikit saya perbaiki. ^^.

Tangisan Darah (PART 4)



Satria: ( Terdiam )
Siska: Sat..
Satria: Enggak, buat apa juga aku suka temen masa kecilku..
Siska: Oh, Kukira. Karena penyakit Tya kembali kambuh..
Satria: Penyakit Tya kambuh lagi..?
Siska: Iya, dan kata dokternya waktu itu.. Hmm ( Terdiam sejenak ), Jika penyakit ini kembali kambuh, maka tidak ada harapan untuk dia bisa hidup dengan jangka waktu yang panjang .
Satria: ( membelalakan matanya ) Ha?? Serius ?Kenapa gak pernah bilang?

Sabtu, 06 Juli 2013

Tangisan Darah (PART 3)



     Sejak kejadian itu, Tya selalu menjauh jika didekati oleh Rio. Sekarang, Tya justru dekat dengan Satria. Kapten Sepak Bola.
Tya: Tria.. !! ( melambaikan tangan kepada Satria )
Satria: ( menoleh ) Eh, Hai! ( berlari menghampiri Tya )
Tya: Nih! Minuman buat kamu ( menyodorkan minuman ), cepetan diminum ya. Ntar keburu hangat, kena sinar matahari yang nyengat kayak gini.
Satria: ( Tertawa ) hehe.. Thank’s ya. Ngomong – ngomong, dimana penggemar rahasiamu itu?
Tya: Maksudmu?

Jumat, 05 Juli 2013

Tangisan Darah (PART 2)



Di toilet, Tya sedang merintih kesakitan. Dia berulang – ulang membasuh mukanya. Banyak sekali darah yang ia keluarkan melalui matanya.
Tya: ( Mematikan kran air ) hiks.. hiks.. apa yang terjadi? Dan kenapa mataku mengeluarkan darah? ( menangis ) apakah penyakit itu masih ada?
Siska yang melihat Tya seperti itu, terkejut. Siska mematung, ia tak berkedip sedikitpun. Ia tidak tau apa yang harus ia perbuat, dan bagaimana perasaannya saat melihat sahabatnya seperti itu. Hingga akhirnya air mata yang menjawab bagaimana perasaanya sekarang.
Siska: Tya? Apa benar ini dirimu? (memeluk Tya dari samping ) Apa kau baik – baik saja?
Tya: ( mengusap air matanya ) Aku baik – baik saja Sis, sudahlah .. Yuk keluar! Gak baik lama – lama di Toilet.
Siska: Apa penyakitmu kambuh lagi?
Tya: ( Menggeleng kemudian menangis kembali ) Aku gak tau Sis.. Aku gak tau..
Siska: ( Melihat pergelangan tangan kanan Tya yang berwarna merah ) Tanganmu juga kenapa Tya?
Tya: Rio... Rio yang melakukanya..
Siska: Rio? Rio ngapain kamu?
Tya: Rio memaksaku untuk ikut dengannya, kurasa kau dan Erika sudah tau.
Siska: Jadi wanita tadi itu  kamu?
Tya: ( mengangguk )
Siska: Maafkan aku Tya.. Maafkan aku.. Aku gak tau kalau itu kamu.. dan Erika..?
Tya: Aku tau jawabanya. ( mengusap air matanya lagi ) Sudahlah, kita gak pantes nangis – nangis di toilet.
Siska: Maafkan aku, aku tak bisa membantumu..
Tya: ( menggandeng tangan Siska ) Iya. Justru aku mau berterima kasih kepadamu. Karenamu aku bisa sedikit lebih tegar. Ayo..! ( meninggalkan Toilet )