Jumat, 05 Juli 2013

Tangisan Darah (PART 2)



Di toilet, Tya sedang merintih kesakitan. Dia berulang – ulang membasuh mukanya. Banyak sekali darah yang ia keluarkan melalui matanya.
Tya: ( Mematikan kran air ) hiks.. hiks.. apa yang terjadi? Dan kenapa mataku mengeluarkan darah? ( menangis ) apakah penyakit itu masih ada?
Siska yang melihat Tya seperti itu, terkejut. Siska mematung, ia tak berkedip sedikitpun. Ia tidak tau apa yang harus ia perbuat, dan bagaimana perasaannya saat melihat sahabatnya seperti itu. Hingga akhirnya air mata yang menjawab bagaimana perasaanya sekarang.
Siska: Tya? Apa benar ini dirimu? (memeluk Tya dari samping ) Apa kau baik – baik saja?
Tya: ( mengusap air matanya ) Aku baik – baik saja Sis, sudahlah .. Yuk keluar! Gak baik lama – lama di Toilet.
Siska: Apa penyakitmu kambuh lagi?
Tya: ( Menggeleng kemudian menangis kembali ) Aku gak tau Sis.. Aku gak tau..
Siska: ( Melihat pergelangan tangan kanan Tya yang berwarna merah ) Tanganmu juga kenapa Tya?
Tya: Rio... Rio yang melakukanya..
Siska: Rio? Rio ngapain kamu?
Tya: Rio memaksaku untuk ikut dengannya, kurasa kau dan Erika sudah tau.
Siska: Jadi wanita tadi itu  kamu?
Tya: ( mengangguk )
Siska: Maafkan aku Tya.. Maafkan aku.. Aku gak tau kalau itu kamu.. dan Erika..?
Tya: Aku tau jawabanya. ( mengusap air matanya lagi ) Sudahlah, kita gak pantes nangis – nangis di toilet.
Siska: Maafkan aku, aku tak bisa membantumu..
Tya: ( menggandeng tangan Siska ) Iya. Justru aku mau berterima kasih kepadamu. Karenamu aku bisa sedikit lebih tegar. Ayo..! ( meninggalkan Toilet )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar