Sejak kejadian itu, Tya selalu menjauh jika didekati oleh Rio.
Sekarang, Tya justru dekat dengan Satria. Kapten Sepak Bola.
Tya: Tria.. !! ( melambaikan tangan kepada Satria )
Satria: ( menoleh ) Eh, Hai! ( berlari menghampiri Tya )
Tya: Nih! Minuman buat kamu ( menyodorkan minuman ), cepetan diminum
ya. Ntar keburu hangat, kena sinar matahari yang nyengat kayak gini.
Satria: ( Tertawa ) hehe.. Thank’s
ya. Ngomong – ngomong, dimana penggemar rahasiamu itu?
Satria: Ketua tim basket ( merendahkan nada )
Tya: Oh.. Aku uda gak mikirin
dia, gak penting jugakan buat aku..
Tiba – tiba, Seorang gadis cantik memanggil Satria. Sepertinya gadis
itu pacarnya.
Gadis: Satria! Kesini cepetan..
Satria: ( berbalik badan ) Oh, Ada apa? ( menjauhi Tya ) Sebentar ya..
Tya: ( mengangguk )
Saat Satria berlari menghampiri gadis itu, Tya kembali merintih
kesakitan. Kali ini sakitnya bertambah dari hari kemarin. Air matanya yang
berwarna merah kembali menetes dengan derasnya. Tya merasakan kepalanya berat.
Ia sudah tidak bisa mengimbangi tubuhnya. Ia sudah tidak kuat. Tyapun akhirnya
terjatuh pingsan. Entah karena apa, tapi tiba – tiba saja, saat itu Satria
membalikkan badannya dan berlari untuk menolong Tya.
Di UKS, Tya
ditemani oleh ke-3 temannya. Mereka benar
- benar khawatir . Satria tak henti – hentinya memanggil nama Tya. Siska
yang melihatnya sedikit terpuruk dengan apa yang dilihatnya. Yah, Siska memang
menyukai Satria pada pandangan pertama. Erika yang tidak tau apa – apa hanya
terdiam.
Siska: Rik, kamu bisa keluar sebentar gak?
Erika: hmm.. Kenapa?
Siska: Aku mau bicara sama Satria. Berdua.
Erika: Baiklah. Tolong jaga Tya ya..
( pergi meninggalkan Siska dan Satria )
Siska: Sat, aku mau ngomong sama kamu.
Satria: Apa?
Siska: kamu taukan apa yang sedang dialami Tya saat ini?
Satria: Iya, lalu?
Siska: Apa kamu suka Tya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar